Posted by : Yuusaku Friday, October 9, 2015

Stage 1 “Sebuah Awal”

Bumi, dan Alam Semesta yang kita tempati ini, terdiri dari bermacam-macam hal. Banyak orang yang menganggap bahwa itu indah, dan begitu sebaliknya. Tapi, dibalikkata indah itu, ada hal yang tidak ketahui dan tidak boleh kita ketahui keberadaannya.
Jinzo      :”hahhh,,, panas..” (berjalan menuju sekolah)
Sfx : tit,,tit,,,
Jinzo      :”|hari ini,, aku masih dapat mendengar suara itu,, suara klakson yang membuat telingaku mau pecah,, dan, pandanganku masih tetap sama,, mobil dan banyaknya orang sibuk dijalan. Lalu, debu pagi hari yang membuat bajuku menjadi kotor sewaktu mengenaiku..|”                “|hari ini,, tak ada yang berubah.|”
Sesampainya di Sekolah, Jinzo langsung masuk kelas dan duduk di kursinya menunggu waktu pelajaran dimulai.
Kate       :”Pagi,, Jin,,” “ehh,, kamu, terlihat lemas hari ini,, kenapa?”
Jinzo      :”ohh,, Kate kah,, Pagi..” “kau tak perlu mencemaskanku,, ini sudah menjadi rutinitasku setiap hari,,”
Kate       :”begitukah,,,” (tersenyum)
Jinzo      :”|cewek cantik dan ceria ini adalah Kate Willems, dia adalah temanku, kami sudah berteman sejak kecil, kami berdua selalu masuk di sekolah yang sama. Dia baik padaku, ya, bukan dengaku saja sih, tapi, aku ingin bisa selalu melindunginya, apapun yang terjadi.|”
Kate       :”oh, ya Jin,, eee,, apa kamu udah ngerjain tugas PR Kimia yang kemarin?”
Jinzo      :”hmm,, aku sudah mengerjakannya sih,, emang kenapa?” “kau,, mau pinjem yak?”
Kate       :”hehehe,, apa boleh, aku meminjamnya?” (memohon)
Jinzo      :”hadeh,,, nih.. lain kali, kerjakanlah sendiri.” (memberikan sebuah buku)
Kate       :”iya,, iya,, soalnya aku kelupaan,,”
Jinzo      :”hehh,, dasar,”
Kate       :”makasih ya,, nanti akan aku kembaliin.” (tersenyum)
Jinzo      :”hmm,, oke.”   “|huff,, tidak ada yang berubah hari ini, kah.|”

~

Saat istirahat makan siang, Jinzo menuju ke Kantin. Namun, dia dikejutkan oleh sesuatu di perjalanan. Disebuah gang kecil,
O1          :”woy,, cepetan, mana jatah lu buat kita.”
O4          :”maaf,, aku, lagi gak ada uang.”
O3          :”alah,, banyak alesan lu,, geledah aja bos,,”
Mereka yang berjumlah 3 orang langsung menggeledah murid itu. Tidak menemukan uang di kantongnya, mereka dengan pasa membuka seluruh pakaian murid itu, dan akhirnya, mereka mendapatkan apa yang mereka cari.
O1          :”jiah,, lah ini apaan kalo bukan duit,, lu mau coba-coba kibulin kita haa?”
O4          :”jangan,, itu buat bayar tagihan sekolah,, jangan diambil..”
O2          :”alah,, bacot lu,, kita pergi aja bos.”
O4          : (memegang kaku O1) “jangan,, balikin uangnya,,  kumohon”
O1          :”apaan sih lu,, itu mau duit buat tagihan atau bukan, sekarang, duit ini jadi milik kita. Ngerti lu?”
O4          :”jangan,,” (menarik kaki O1)
O1          :”anjingg,, “ (menendang wajah O4)
O3          :”kita hajar aja sekalian, biar kapok dia.”
Mereka bertiga lalu menghajar habis-habisan murid itu sampai wajahnya babak belur dan mengeluarkan darah. Setelah puas, mereka lalu meninggalkannya begitu saja.               Tak berselang lama, Jinzo lalu menolong orang it dan membawanya ke UKS.
Jinzo      :”gimana?” “apa, kau udah baikan?”
O4          :”hmm,, makasih, aku udah merasa baikan sekarang.”
Jinzo      :”baguslah,,” “emm,, apa, kau punya masalah dengan ketiga orang itu?”
O4          :”ahh,, mereka bertiga kah,, mereka hanya sebagian dari sampah di dunia ini, mereka tidak punya tujuan untuk hidup mereka, aku yakin,” “mereka tidak akan bertahan lama di dunia yang begitu kejam ini,,”
Jinzo      :”ehhmm,, baiklah,, kalau kau sudah tidak apa-apa,, aku akan kembali ke kelas,”
O4          :”hmm, baiklah,, makasih, atas pertolongannya.” (menyodorkan tangannya)
Jinzo      :”|jabat tangan?|” “hmm,, sama-sama,,” (menjabat tangan orang itu)
Saat Jinzo ingin keluar dari UKS, dia teringat,
Jinzo      :”oh,, aku hampir lupa,, aku Louis Jinzo, dari kelas 1-3, kau, siapa?”
O4          : (tersenyum) “kau akan tau jika sudah saatnya nanti.”
Jinzo      :”hmm,, baiklah, sampai jumpa” (keluar UKS)
O4          :”|Jinzo,,berhati-hatilah,,|” “dan juga,, kalian bertiga. Para tikus-tikus jalanan”

~

Jinzo  berjalan kembali ke kelas, namun saat di perjalanan, dia berpapasan dengan orang –orang berandalan sekolah itu,
Jinzo      :”|sial,, kenapa harus disaat seperti ini,,|”
O1          :”wah,, pas sekali ya,, hei Jinzo,, bagaimana kalau kita membicarakan sesuatu hal yang menarik,, berdua?”
Jinzo      :”|persetan dah,,|” (berlari)
O1          ;”cepat, tangkap dia,,”
Orang-orang itu dengan cepat mengejar Jinzo. Namun, tidak lama, Jinzo terjatuh dan membuatnya tertangkap oleh mereka..
O1          :”hehehe,, ketangkep kau,,” “jadi,, kau mau pesta yang seperti apa ha,, Louis Jinzo..”
Jinzo dibawa ke sebuah gudang yang ada disamping sekolah,,Jinzo kemudia diikat di sebuah kursi dan,,
Jinzo      :”aghhhh,,, ahhhh” (kesakitan)
O1          :”bagaimana rasanya? Sakit?”
O2          :”anjirr,, dia malah keenakan,,”
O1          :”ohh,, enak ya,,” “gimana kalo begini,,” (menginjak kaku Jinzo yang sudah dijepit jebakan tikus)
Jinzo      :”agghhhhh,, sakit,, sakit,,”
O3          :”apa,, enak katamu?”
O1          :”ohh,, kau itu seorang masokis ya?”
Jinzo      :”aghh,, aku bilang SAKITTT,, BEGOOO” “jadi, lepaskan aku.”
O2          :”ehh,, kau tidak akan kamu lepaskan semudah itu,,”
O1          :”atas semua hal yang telah kau lakukan padaku,”
Jinzo      :”haa,, apa maksudmu,, apa yang-,, sudah kulakukan padamu,,”
O1          :”kau jangan pura-pura bego,,” “kau menyuruh Kate untuk menjauh dariku kan?”
Jinzo      :”apa,,mana mungkin aku melakukannya..”
O1          :”saat aku mendekatinya dan menyapanya,, dia selalu menghindar, dan dia malah pergi bersama denganmu, dan tersenyum denganmu,,”
Jinzo      :”mana, kutahu,,” “itu juga,, karena,, kita berdua sudah berteman,, sejak kecil..”
O1          :”persetan dengan teman masa kecil,, jika kau tidak pergi menjauh darinya,, kau akan mendapat sesuatu yang lebih dari ini. Mengerti?”
Jinzo terdiam tanpa berkata apapun,
O1          :”ayo, kita tinggalkan saja dia, biar dia memikirkan, seberapa sakit yang telah kurasakan ini,” “nanti malam, kami akan datang untuk melepaskanmu,, jadi bersenang-senang lah sampai waktu itu tiba,,” (pergi)
 Jinzo      :”bersenang-senang,, katamu,, jangan bercanda,,”

~

Malam pun tiba, salah satu dari mereka melepaskan Jinzo seperti apa yang telah dijanjikan. Setelah itu, Jinzo berjalan pincang menuju kelasnya untuk mengambil tasnya yang ketinggalan. Dan, Jinzo pun pulang melewati lorong sekolah yang gelap dan sunyi itu sendirian,
Sfx : prak,,
Jinzo      :”suara apa tuh,,,,” “arahnya sih,, dari,,  Ruang Ganti Cewek..”
Jinzo mendekat ke pintu Ruang Ganti,,
Jinzo   :”|masuk gak ya,,,  tapi, inikan ruang ganti cewek,, kalo ada orang didalam kan jadi berabe entar,,emm|” “|tapi, ini kan juga udah malem,, mana mungkin ada orangnya kan didalem,,|”
Jinzo membuka pintu itu. Jinzo mengintip ke dalam,,, gelap, dan tidak ada apa-apa didalam, namun Jinzo menemukan sesuatu yang tergeletak di lantai,
Jinzo      :”apaan nih,, kaleng?” “Obat Diet,,,  buset dah, aneh-aneh aja,,” (menutup pintu)
O5          :”huft,,,” “hampir saja,,”

~

Jinzo pun sampai dirumah. Namun pintu rumahnya terkunci dan Jinzo tidak bisa masuk kedalam. Jadi, Jinzo terpaksa tidur di sofa yang ada diluar rumah.
Jinzo mencoba untuk tidur, namun, dia selalu dipusingkan dengan suara gongongan anjing yang sangat menggangu.
Setelah tenang, Jinzo pun tertidur. Namun, didalam tidurnya,,
Jinzo      :”huhh,, dimana ini?”
Jinzo berada disebuah padang rumput yang sangat luas. Dilihat sejauh mata memandang, tidak ada sebuah tanda-tanda kehidupan disana.
Jinzo      :”aku belum pernah melihat ini sebelumnya,,”   “ehh,, apa,, itu?” “komet?”
Benda yang terlihat seperti komet, jatuh dari langit dan sepertinya menuju kearah Jinzo. Komet itu dengan kecepatan tinggi terus mendekat kearah Jinzo. Jinzo yang melihat itu, tidak bisa pergi kemanapun dan hanya dapat melihatnya saja.
Dan, sampai akhirnya, komet itupun menabrak Jinzo dengan sangat keras. Jinzo seharusnya sudah hancur berkeping-keping jika mendapatkan sesuatu seperti itu,, namun,,
Irina       :”Jinzo,, Jin,, Jinzo, bangun..”
Jinzo      : (membuka mata) “siapa,, kau?”
Irina       :”hoi, Jinzo,, bangun, ngapain kamu tidur disini..”
Jinzo      :”I—bu “
Irina       :”cepat,, ini sudah pagi lho,,”
Jinzo      :”sudah, pagi kah?” “apa yang barusan terjadi?”
Irina       :”apa yang kamu bicarakan,,?”
Jinzo      :”ohh, ya, gak papa,,”
Irina    :”duh,, kenapa kamu malah tidur diluar,,kan ibu udah bilang, kalau kunci cadangannya ada di pot bunga yang di kebun.”
Jinzo      :”ohh,, aku lupa..”
Irina       :”hadeh, dasar,,” “ya udah, sana mandi, lalu sarapan. Hari ini kamu akan berangkat sekolah kan?”
Jinzo      :”heeee?”
Irina       :”ishh,, jangan jadikan tidur diluar sebagai alasan,, udah cepat,, nanti terlambat lho,”
Jinzo      :”iya, iya,,” (berdiri)
Jinzo masuk kedalam rumah,
Jinzo      :”heh,, ini kok,, kakiku udah gak sakit lagi ya,, apa sudah sembuh,? Cepet amat sembuhnya..”
Jinzo      :”lalu,, yang tadi malam,, itu, apa ya,,” “Mimpi?”
To Be Continued.
                                                Stage 2 “Malapetaka”

Character : Louis Jinzo, Kate Willems, Irina Embry
O1-O5 : Figuran

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © Kisah Yang Belum Diketahui -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -